A.
Malvales
Ciri khas: Pada ordo Malvales terdapat “columna” yaitu
bagian bunganya terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk
badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal
daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan
terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan
kelopak dan bakal buah saja (Tjitrosoepomo, 2010)
Malvales adalah
kelompok tumbuhan berbunga yang terdiri atas 21 suku, 342 marga, 6.285-6.297
jenis (Suhono, 2009). Adapun famili-famili
Malvales, yaitu:
a. Malvaceae (Kapas-Kapasan)
Karakter Spesifik: Hampir
selalu memiliki rambut-rambut yang berbentuk bintang, kulit
luar batang biasanya berserat jelas. Daun kebanyakan memiliki pertulangan yang
menjari. Bunga dengan stamen banyak, bergabung dalam sebuah tabung yang
panjang; anthera memiliki 1 teka, sering ada epicalyx.
Deskripsi: Herba,
perdu atau pohon; umumnya berambut bintang, sisik atau bentuk rambut lain. Daun
tersebar; tunggal; umumnya pertulangan daun palmatus; stipula biasanya ada. Bunga
tunggal atau dalam simosa; biseksual; sering ada epicalix, calix 5, nektar
berupa rambut-rambut kelenjar pada dasar calix; corolla 5, lepas atau melekat
pada tabung filamen; stamen banyak, paling luar sering staminodia, filamen
bersatu membentuk tabung pada hampir seluruh panjangnya; bakal buah 2-banyak
karpel, stylus sebanyak karpel, bakal biji 1-banyak tiap karpel, plasenta
aksilaris. Buah kapsul, schizokarpium, baka atau samara, endosperm ada
atau tidak ada.
Contoh
spesies yang ada di Indonesia: Hibiscus rosa-sinensis, Abelmoschus manihot,
sida spp., Gossypium obtusifolium (Kapas India).
1) Hibiscus
rosa-sinensi
Morfologi:
Berupa perdu tegak. Umumnya bentuk daun bulat telur dengan ujung yang runcing,
tepi daun kembang sepatu bergerigi kasar, dan daun memiliki tangkai yang
panjang, daun dan bunga bila dicermati akan mengeluarkan lendir, benang sari
bertangkai pendek, kepala sari yang berwarna kuning tumbuh mengelilingi kepala
putik, kepala putik letaknya lebih tinggi dari kepala sari.
Ciri-ciri: Anggota suku ini memiliki batang yang tegak yang sebelum mencapai
tempat terbuka seringkali tidak bercabang serta pada pangkal batangnya terdapat
akar berbentuk banir. Batang jenis-jenis suku ini menghasilkan resin atau
damar.
Suku ini tediri atas 17 marga yang
meliputi 500 jenis, tersebar di Malaya, Indonesia, Palawan, Myanmar, dan India (Suhono,
2009).
Contoh spesies: Hopea mengarawan
(Bangkirai), Hopea sangal (Cengal), Shorea parvifolia (Meranti
sarang punai), Hopea dasyrrhachis (Tekan ayer), Shorea macrophylla.
1. Hopea
mengarawan
(Bingkirai)
Daerah penyebaran: Bingkirai tersebar di Semenanjung Malaysia, Sumatera, Bangka,
Belitung, dan Kalimantan.
Morfologi: Pohon sedang sampai besar yang tingginya mencapai 40-60. Diameter batang berukuran sekitar 90
cm, dengan kulit batang yang retak-retak. Pada pangkal batang tumbuh akar
banir. Batang mengeluarkan damar berwarna kuning. Daun lanset berbentuk lanset,
tebal seperti kulit.
2. Hopea
sangal (Cengal)
Daerah penyebaran: Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan,
Jawa Barat, dan Kepulauan sunda kecil.
Morfologi: erupa
pohon sedang-besar dengan tinggi mencapai 50 m dan diameter batang mencapai 180
cm. Batangnya menghasilkan damar berwarna putih. Daun tunggal berbentuk bulat
telur dan tipis. Tulang daun sekunder berjumlah 10-12 pasang.
c. Mutingiacea
Suku ini terdiri atas 4 marga yang meliputi 4 jenis.
Contoh: Mutingia calabura (kersen), Cola spp., Theobroma
cacao (Cokelat).
1.
Mutingia
calabura (Kersen)
Morfologi: daun berbentuk bulat telur, batang kersen dapat mencapai
tinggi 3-10 m, letak daun berselingan, sebanyak 1-3 kuntum bunga keluar dari
ketiak daun di ujung ranting, bunga berkelamin ganda dengan kepala sari
berwarna kuning.
Sumber: www.stikes-bth.ac.id Sumber: id.wikipedia.org
2.
Theobrama
cacao (Cokelat)
Morfologi: daun berwarna hijau tua, berbentuk lonjong atau bulat
telur, ujung daun lancip, dan permukaan daun kasap. Mahkota bunga berwarna
putih atau kemerahan, bunga berkelamin ganda, benang sari berwarna kuning,
termasuk buah buni.
Sumber: www.gallery-kapuashulu.org Sumber: all-free-download.com
B.
Sapindales
Ciri Umum: Semak atau pohon dengan majemuk atau tunggal, jarang mempunyai daun
penumpu. Dalam bagian-bagian vegetatifnya tidak jarang terdapat rongga-rongga
yang berisi resin. Bunga banci, seringkali berkelamin tunggal, kelopak dan
mahkota berbilangan 5, daun-daun kelopak
dan mahkota bebas, biasanya zigomorf. Benang sari 8, tersusun dalam 2 lingkaran
yang seringkali tidak sempurna. Bakal buah beruang 2-3, jarang lebih, tiap
ruang berisi 1-2 bakal biji yang apotrop, tembuni di sudut-sudut ruang.
Famili ini
terdiri dari sekitar 140 genus dengan 1500 spesies, tersebar di daerah tropis dan
subtropis, sedikit sampai di temperata. Adapun yang termasuk famili dalam ordo
ini, yaitu:
a.
Sapindaceae
Karakter Spesifik: Pohon
atau perdu. Daun majemuk pinnatus; pangkal petiolus sering membengkak. Bunga
dalam simosa. Biji sering berarilus atau kulit biji berdaging.
Deskripsi: Pohon,
perdu atau liana, (sulur pada liana berasal dari perbungaan). Daun umumnya
tersebar; majemuk pinnatus, bipinnatus, trifoliolatus, jarang tunggal; petiolus
bagian proksimal sering menebal menjadi pulvinus; stipula umumnya tidak ada.
Bunga dalam simosa atau simosa-panikula; jarang tunggal, aktinomorf atau
zigomorf; biseksual atau sering uniseksual dengan androesium atau bakal
buah tereduksi; calix 4-5, lepas atau bersatu di bawah; corolla umumnya 4-5,
lepas, sering bertaji; stamen umumnya 4-10; bakal buah umumnya 3 karpel, 1
bakal biji per ruang dengan plasenta aksilaris. Buah dari berbagai tipe, kering
atau berdaging; biji sering berarilus atau sarkotesta (testa yang berdaging),
tanpa endosperm.
Contoh: Euphoria longana
(lengkeng), Litchi sinensis (leci), Nephelium lappaceum
(rambutan).
1.
Nephelium
lappaceum (rambutan)
Sumber: www.varashreenursery.com Sumber: hort.purdue.edu
b.
Anacardiaceae
Jenis-jenis
tumbuhan yang tergolong dalam suku ini berupa semak atau pohon dengan kulit
batang yang biasanya mengandung resin, yang bila mengenai kulit dapat
menimbulkan peradangan, sering juga mengandung zat samak. Daun tunggal,
menyirip gasal atau menyirip beranak daun 3, duduknya hampir selalu tersebar,
tanpa daun penumpu. Bunga kecil, terangkai sebagai malai, banci atau berkelamin
tunggal, aktinomorf atau agak zigomorf. Kelopak berbilangan 5 berbagi dengan
cara yang bermacam-macam, daun mahkota 3-7. Benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun mahkota atau 2 x lipat, bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam. Buahnya biasanya berupa buah batu dengan mesokarpium yang seringkali
tebal berdaging dan dapat dimakan.
Suku
Anacardaceae membawahi kira-kira 500 jenis, terbagi dalam 70 marga yang
tersebar di daerah-daerah beriklim panas sampai daerah-daerah iklim sedang.
Contoh:
Anacardium occidentale (Jambu mete), mangifera indica (mangga
dengan puluhan varietas), Mangifera odorata (kuweni), Spundias lutea
(kedondong), (Tjitrosoepomo, 2009).
1.
Mangifera
indica
Morfologi:
tinggi pohon mangga umumnya berkisar 10-30 m, daun berbentuk lonjong sampai
lanset, bertepi daun rata, dan ujung daunnya lancip. Bunga mangga terletak
dalam malai dengan tiap bunganya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan
atau keunguan. Malai terdapat di ujung ranting atau pada ujung cabang.
2.
Anacardium
occidentale (Jambu mete)
Sumber: disbunsulut.org Sumber: id.wikipedia.org
c.
Meliaceae (Duku-dukuan)
Karakter Spesifik: Pohon atau perdu, jarang herba; berkelenjar damar atau minyak. Daun
berselingan tersusun bentuk menyirip. Bunga berkelamin 2, berbilangan 5; bakal
buah superus, beruang 1-5; bakal biji 1-2 per ruang.
Deskripsi: Pohon
atau perdu, jarang herba. Daun tersebar, jarang berhadapan; majemuk pinnatus
atau bipinnatus, trifoliolatus, jarang unifoliolatus atau tunggal, stipula
tidak ada. Bunga biseksual atau kadang-kadang uniseksual, aktinomorf; stamen
dua lingkaran, lepas (Cedrelae) atau lebih sering bersatu membentuk tabung yang
mempunyai tonjolan-tonjolan diantara atau diluar berhadapan dengan anthera;
bakal biji umumnya 2 tiap lokul. Biji tipis, kering, bersayap, atau tidak
bersayap dan berarilus atau sarkotesta, endosperm berdaging, berminyak.
Famili
ini mempunyai sekitar 51 genus dengan 550 spesies, tersebar di daerah tropis
dan subtropis, sedikit di iklim temperata.
Contoh:
Aglaia odorata Lour. (culan), Lansium
domesticum Jack (duku), Melia
azedarach L. (mindi, kayu min), Swietenia
macrophylla King (mahoni).
1. Lansium domesticum Jack (duku)
Morfologi: tinggi tanaman 7-13 m,
pola percabangan mnopodial dengan cabang batang yang bervarisasi, yaitu sejajar
dan berlekuk, pangkal dan ujung daun memiliki variasi yaitu bukat, membulat,
runcing, meruncing.
d.
Rutaceae
Ciri-Ciri:
Pohon atau semak jarang herba (Simspson, 2006), daun tunggal atau majemuk yang
duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Dalam daun dan kulit
batang terdapat kelenjar-kelenjar minyak, kelopak terdiri atas 4-5 daun kelopak
yang bebas atau berlekatan dengan susunan seperti genting. Daun-daun mahkota
bebas, tersusun seperti genting atau katup (Tjitrosoepomo,2009). Bunga biasanya
biseksual, aktinomorf, hipogin jarang epigin (Simpson,2009).
Suku ini meliputi lebih dari 1.500 jenis
dengan sekitar 150 marga, tersebar di seluruh dunia, sebagain besar di daerah
tropika.
Contoh: Citrus aurantium
(jeruk manis), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Citrus hystrix
(jeruk purut).
1.
Citrus
aurantium (jeruk manis)
e.
Simaroubaceae
Karakter Spesifik: Pohon atau semak umumnya dengan rasa pahit. Daun majemuk pinnatus.
Bunga dalam rasemosa, buah umumnya kapsul.
Deskripsi: Pohon atau perdu. Daun tersebar, jarang berhadapan; majemuk
pinnatus sampai unifoliolatus, jarang tunggal; stipula umumnya tidak ada. Bunga
aktinomorf, kecil; uniseksual atau biseksual; calix umumnya 5, bersatu; corolla
umunya 5, lepas; stamen biasanya 2 kali sebanyak corolla, atau sebanyak dan
berselangan dengan corolla, lepas, sering dengan tonjolan dekat dasarnya; bakal
buah 2-5(-8) karpel, bersatu, jarang terpisah; bakal biji 1-2 tiap ruang.
Famili ini terdiri dari sekitar 25 genus dengan 150 spesies.
Contoh:
Brucea javanica (L.)
Merr. (melur, malua, lada pahit); Eurycoma longifolia Jack (pasak bumi,
tongkat ali) digunakan dalam ramuan obat.
1. . Brucea javanica
1. . Brucea javanica
Sumber: preventdisease.com Sumber: america.pink
DAFTAR PUSTAKA
Simpson,
Michael G. 2006. Plant Systematics. London: Elsevier Academic Press.
Suhono,
Budi & TIM LIPI. 2009. Ensiklopedia Flora 5. Bogor: PT Kharisma
Ilmu.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: UGM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi
Tumbuhan.
Yogyakarta: University Gadjah
Mada
Press.
http://fmipa.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/767/mod_resource/content/1/Magnoliopsida.pdf, diakses pada 12 November 2015.
888 super lotto winner, winning $1 million jackpot 188bet 188bet william hill william hill william hill william hill 5210How to unlock betway account - Vie Casino
BalasHapus